Anak Semua Bangsa
Roman kedua Tetralogi ini adalah periode observasi mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa. Di titik ini Minke dihadapkan antara kekaguman yang melimpah-limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil. Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe, seorang aktor pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga De la Croix (sarah, Miriam, Herbert), teman Eropanya yang liberal, dan petuah-petuah Nyai Ontosoroh, mertua sekaligus guru agungnya, kesadaran Minke tergugat, tergurah, dan tergugah: bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dalam bahasa bangsanya dan berbuat untuk manusia bangsanya.
168001819 | 899.2213 PRAM a | Perpustakaan SMAN 2 Kediri (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain