Text
Bad Boy and Shy Girl
Tampaknya era fanfiction belum benar-benar berakhir. Selama kita masih disuguhkan oleh idola-idola baru, selama itu pula fanfiction akan terus beredar. Dari seribu satu karya yang terinspirasi dari idola, baru satu atau dua yang mengambil kisah idola lokal. Satu atau dua pula yang tentunya ditulis dengan kemampuan matang.
Buku ini salah satunya. Novel Bad Boy and Shy Girl ini punya kekuatan lebih dari sekedar fanfiction. Setelah menuai perhatian banyak pembaca lewat versi digital di aplikasi MOCO, Bad Boy and Shy Girl pun kini hadir dalam versi cetak. Ini adalah karya kedua Naz Hameed setelah Istriku Selebriti season 1: Change from Jomlo to the Married (2014).
Naz menyebut karyanya ini sebagai buah inspirasi dari dua sosok idolanya, Aliando dan Prilly. Namun, begitu novel ini masuk ke dapur redaksi, editor melihat bahwa karya ini lebih dari sekedar fanfiction. Novel ini adalah novel lepas dengan karakter yang sengaja dibangun oleh penulisnya dan dengan latar yang tentu sudah dipertimbangkan. Naz Hameed punya jam terbang sendiri dalam menulis, lebih dari penulis fanfiction yang lain.
Kisah romantis yang diumbar dalam novel ini bukanlah kisah romantis unyu-unyuan, melainkan romance-tragedy. Ada beberapa peristiwa epik yang membangun kisah sehingga kisah cinta Digo dan Sisi tak begitu saja mengalir. Ada teror dan tragedi di tengah-tengah mereka. Namun, nama Digo dan Sisi setidaknya dibuatnya melegenda dalam Bad Boy and Shy Girl.
Lewat Bad Boy and Shy Girl, Naz Hameed membangun chemistry karakter Digo dan Sisi, adaptasi dari peran Aliando dan Prilly di sinetron mereka. Namun, ini karakter berbeda. Naz seakan hanya mencomot nama karakter, lalu membuat kisah baru dengan nuansa baru. Bukan kisah sekolah umum biasa dengan suka duka pelajar SMA, melainkan kisah sebuah kekokohan Wolind School dengan peraturan peliknya, gedungnya yang tua, dan guru-guru yang bermain dalam rezimnya. Naz membangun sekolah sendiri dalam alam imajinasinya yang megah, tua, melegenda yang berasal dari keluarga terpandang, Wolind.
Tampaknya kisah Wolind School tidak terlalu 'Ngindonesia', tetapi justru itu kekuatan Naz. Dengan membuat ruang sendiri di dalam cerita, detail karakternya, dan sebab-akibat peristiwanya, Naz sukses mempertahankan alur tanpa ada kesan cerita yang dipaksakan.
168001741 | 813 NAZ b | Perpustakaan SMAN 2 Kediri (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain